Wednesday 9 January 2013

(Cerpen) Kutukan uang Lima Ribu pt. 1


           Aku masuk ke kelasku yang berlantai kotor karena jejak sepatu berlumpur. yeah, hari ini hujan deras dan jalanan becek. Sialnya hari ini aku kebagian jadi petugas piket. Aku harus kabur secepatnya siang nanti. Hal yang cukup bagus pagi ini sih, aku menemukan secarik uang lima ribu di dekat gerbang sekolah. Aku mengambilnya dan berniat memasukkannya ke dalam kotak amal nanti siang. Aku memang anak baik-baik. Aku duduk di bangkuku dan mencoba tidur lagi. Yah, sekarang baru pukul enam pagi. Belum ada yang datang.
         “Iya, jadi kutukannya menyebar hampir ke seluruh kelas. Pasti hal pertama yang menjadi tanda dia yang kena kutukan itu, dia dapet duit goceng. Nah di duitnya ini ada gambar segitiga aneh gitu....” kudengar bisik-bisik beberapa orang dari belakangku. Aku terbangun dan berbalik. Kudapati para teman sekelasku yang terkenal tukang gosip. Aku sungguh menyesal telah memilih bangku di dekat mereka. Yeah, yang lebih menyebalkan lagi, aku cukup sering menjadi bahan pembicaraan mereka. Saat aku mendapat nilai bagus, dekat dengan seorang cowok, bahkan menggosipiku mencuri penghapus papan tulis milik kelas sebelah. Padahal itu tidak benar. Tapi aku biarkan saja mereka, lama-lama juga akan lelah sendiri kan.
           "Ngomongin apa sih?" akhirnya aku angkat bicara, kan aku penasaran juga. "Ini loh, Sel, lo tau gak insiden cowok yang ketabrak mobil di depan sekolah 8 tahun lalu?" aku menaikkan alisku. Benarkah ada? Kasian banget. "Jadi tuh cowok baru nyampe di depan sekolah, dia naik bajaj, nah tiba-tiba duitnya tuh jatoh ke jalan. yah, kebetulan sih dia lagi duduk di pinggir pintu dan tangannya yang megang duit keluar-keluar gitu." 
            Aku terus mendengarkan hingga akhir cerita, dimana cowok itu nyuruh bajaj yang dinaikinya berhenti untuk mengambil uangnya yang jatuh. Saat itulah tragedi dimulai. Cowok itu sudah melihat sekeliling, dan menurut pandangannya sama sekali tidak ada kendaraan melintas. Diapun berjalan ke tengah jalan, mengambil uangnya, lalu........ sebuah mobil datang dengan melaju kencang. Dan menabraknya. Dia koma di sebuah rumah sakit di Jakarta dan meninggal 6 hari setelahnya. Sungguh malang. 
"Insiden itu disebut-sebut sebagai awal mula Kutukan uang Lima Ribu. Bisa menyerang siapa saja yang jadi murid disini. Serem ya."lanjut Melia, orang yang menceritakan insiden itu dari awal hingga habis.
"Terus, kalo cuma duit goceng doang penandanya, gak asik dong." 
          Lalu Helen, gadis yang lain, mengoceh tentang kejadian aneh sebelum insiden itu terjadi. Awalnya, setelah orang yang 'dikutuk' mendapat uang lima ribu dengan gambar segitiga aneh, ia akan melihat dua buah mata di tempat yang tak diduga dan mendapat suatu kabar yang sangat mengkhawatirkan. What? Bodoh. Memangnya aku segitu bloonnya sampe percaya gituan ya?
         "Yaelah, lo percaya gituan? Puk puk kasian."elakku lalu tertawa kencang-kencang. Tingkahku berhasil membuat mereka kesal.
        Aku sudah banyak mendengarkan kisah konyol seperti itu. Dan semuanya hanya lelucon untuk menakuti orang-orang seperti mereka itu. Yang mudah percaya dengan segala sesuatu yang tidak ada. Aku kembali ke posisi duduk awalku, lalu mulai membereskan barang barangku. Memasukkan beberapa barang ke laci meja. Lalu aku terpaku. Kulihat dua buah bola merah menyala berada jauh di dalam laciku. Aku menunduk untuk melihat lebih jelas. Iya, itu dua buah bola mata.
*****

(to be continued)

Wednesday 2 January 2013

New Year, New Attitude. New Crush?


Seperti yang kalian lihat dari judul posting ini, itu adalah salah satu resolusi hidup gue untuk tahun 2013 ini. Gue sungguh-sungguh berharap semoga gak sial di tahun ini. Yah, bisa dibilang gue agak sial tahun 2012 kemarin, walau ada beberapa momen yang gak bakal gue lupakan hingga dewasa nanti. Diantaranya adalah saat rasanya pertama kali menjalani UN, mengunjungi tempat Dinas Pendidikan Bogor, merasakan SMP dan  pastinya... gue baru aja ketemu cowok yang gue suka tahun kemarin. Aduh lucunya. Well, gue gak terlalu suka ngomongin soal 'cowok' karena udah pasti cowok yang gue suka itu gak mungkin suka sama gue juga, karena kalau iya pasti orang-orang akan berpikir dia agak maho (mengingat tampang gue yang kayak cowok, yeah).
Di tahun baru ini, gue membuat sebuah list berjudul 'I WILL DO IT THIS YEAR' dan beberapa di antaranya berbunyi 'semoga gue bisa jadi cewek tulen' dan 'bisa bikin cerpen gue dimuat dimajalah, atau lebih baik lagi, bisa bikin buku'. Gue belum kepikiran mau bikin cerita kayak gimana, tapi gue bener-bener pengin suatu saat nanti gue bisa terkenal sebagai penulis.... Amin.
Lanjut, tinggalin dulu tentang resolusi 2013 gue. Tiba-tiba gue kepikiran tentang kejadian yang bikin gue gak ngerti banget tahun lalu. Tepatnya kejadian tersebut terjadi seminggu sebelum tahun baru 2012. Gue dan beberapa sobat gue (sebut aja mereka Kinan, Andi, Rere dan Sendi. semuanya nama samaran) lagi iseng ke sebuah warung bakso. Lalu...kita makan bakso. Dan tiba-tiba ada beberapa ninja datang menghancurkan warung tersebut, membunuh semua sobat gue hingga mereka terkapar dengan tubuh berdarah-darah, sedangkan gue masih makan bakso dengan rakus. Tanggung soalnya bro. Tak lama, setelah gue menghabiskan mangkok bakso ketiga tersebut, gue langsung teriak-teriak histeris karena baru sadar para sobat gue udah is dead di lantai dengan darah bercampur bakso yang memenuhi mulut mereka. Lalu, datang seekor, eits, seorang tikus ganteng, eits, pangeran ganteng (mirip Herjunot Ali digabung sama Niall Horan. Aduh jadinya gimana ya) menyelamatkan gue dari serangan ninja bloon yang saking bloonnya sampe nggak ngeliat ada cewek gembul a.k.a gue lagi makan bakso dengan tenangnya (dan untungnya gue gak di sabet pake samurai), lalu si pangeran berusaha menggendong gue untuk menyelamatkan gue dari sana, tapi karena gue terlalu berat, jadinya gue yang berbalik gendong dia, lalu dia menyuruh gue untuk kabur bersama ke istananya dan kami berdua hidup Happily Ever After. Sebelumnya sih si Pangeran lempar-lemparan tomat dulu sama si Ninja, setelah tembakan tomat terakhirnya mampu melumpuhkan si Ninja bloon, kita pun kabur. Gue tau kalian pasti bertanya-tanya, bagaimana dengan sobat-sobat gue yang di serbu ninja? Kenapa gue ninggalin mereka gitu aja? Yeah, gue emang egois. Hiks. Katanya sih, mereka di kubur di luar angkasa oleh para alien Mars. Bagaimana dengan ninja nya? Gue dengar mereka akhirnya menyesal dan menjual bakso di dekat sebuah sekolah dasar ternama di daerah Cileungsi. Gue? Kan gue udah nikah sama pangeran! But...
STOP!
Ceritanya bukan gitu oke. Jadi, saat gue dan para sobat gue sedang makan bakso, kita ngobrol-ngobrol. Iyalah, emangnya kita bisu?! Well, seinget gue begini percakapannya.
Gue: Guys, resolusi kalian buat 2012 apaan nih?
Kinan: Gue pengen punya pacar baru! 
(muka gue langsung masuk ke dalam mangkok bakso begitu Kinan ngomong begini dengan penuh semangat ala Cherrybelle. Iyuh)
Andi: Gue pengen lurusin rambut... 
Rere: Gue pengen fokus UN... Biar nilai gue bisa tertinggi...
Gue cuma manggut-manggut aja sambil ngabisin mangkok bakso yang ke-empat. Lalu gue nanya ke Sendi, apakah resolusi dia untuk tahun 2012.... Terus dia jawab...
Sendi: Gue pengen jadi tambah bego.
Hening.
Well, Sendi adalah cewek yang manis, walaupun nilainya nggak bagus-bagus amat, tapi menurut gue dia lumayan pinter. Dimana-mana orang pengen tambah cerdas, pintar, berprestasi. Dia? Seriusan gue bingung abis sama dia. Gue langsung bangkit setelah dia ngomong kayak gitu. Gue berdiri di depan dia terus ngambil teh botol yang lagi Sendi pegang, terus gue habisin. Eh, maksud gue, langsung gue siram ke mukanya yang mulus itu sekalian teriak-teriak "KELUARLAH KAU MAKHLUK JAHAT! JANGAN RASUKI TEMANKU! KELUAR!!!" dengan histeris. Gue lupa gimana reaksi sobat-sobat gue saat itu. Yang gue inget, Sendi langsung pulang sambil nangis gara-gara bajunya gue basahin, dan tanpa ngebayar bakso yang udah dia makan. Terpaksa deh gue yang bayar setelah mendapat omelan dan hujatan dari para sobat gue yang nuduh-nuduh gue udah bikin nangis anak orang. Yah, emang gue pelakunya sih, jadi gue pasrah aja. Padahal gue gak ada maksud buat bikin Sendi nangis sedu-sedan begitu. Besoknya guru gue (yang telah mendengar cerita gue teriak-teriak gak jelas) manggil gue ke kantornya. Beliau ngasih gue kartu nama seorang psikiater dan menyuruh gue udah mengunjunginya. Gue tercengang lalu nyebur ke sungai terdekat. If you know what i mean. GUE DI KIRA UDAH GILA!

Yah, emang gila sih. Gue terima aja.

Well, gue juga mau cerita kejadian waktu malam tahun baru tempo hari. Jadi gue punya kucing, ada sekitar enam ekor. Nah salah satu dari mereka namanya Item. Namanya emang kampungan banget menurut gue. Padahal waktu dia lahir, sempet di namain Blacko dan Salem Saberhagen, tapi tiap gue panggil dia dengan kedua nama tersebut dia gak pernah nyahut. Hingga suatu hari, mama gue manggil-manggil dia karena dia belum pulang sampe magrib dan udah saatnya para kucing makan. Teriaklah mama gue dengan menyebut nama 'Item! Mana nih si Item gak pulang-pulang?" dan bener dia langsung pulang. Hari-hari berikutnya pun tiap gue atau anggota keluarga gue yang lain menyebut kata 'Item', dia langsung merasa terpanggil. Jadilah resmi nama dia berganti jadi Item. Dari Blacko, jadi Salem Saberhagen, jadi Item. WHAT THE.....
Singkat cerita, kucing gue ini udah setahun umurnya dan dia udah lumayan besar lah. Dia jantan (lo semua harus tau. dunia harus tau). Hobinya makan, mejeng di taman deket rumah, masuk rumah tetangga dan kawinin kucing betina. Bahkan indungnya sendiri pun udah dia kawinin sekitar tiga kali. Astagfirullah. 
Dan hingga suatu hari... malam itu Malam Idul Fitri dan ada suara takbiran dari masjid. Rumah gue emang deket sama masjid, jadi suaranya kedengeran banget. Dan lo semua pasti tau ada orang-orang yang suka muter-muter buat takbiran rame-rame tiap malem Takbiran kan. Nah saat itulah suara kucing gue yang melengking terdengar dari depan pintu. Gue bingung. Taunya ada si Item lagi ngeong-ngeong berisik banget di depan pintu. Gue bukain deh pintunya dan dia langsung ngibrit masuk ke kamar gue. Terus mojok sambil ngeringkuk. Lalu saat suara orang takbiran rame-rame tersebut mulai menghilang, dia bangun dan minta keluar lagi buat main. Gue pun ngerti. Item-ternyata-takut-sama-orang-takbiran.
Kejadian ini terulang kembali saat malam tahun baru. Item langsung ngeong-ngeong di depan pintu waktu magrib. Keliatannya gelisah banget. Gue masukin dia, dan seperti yang gue duga dia langsung mojok dan ngeringkuk di kamar gue. Dia tetap di posisinya sampe pagi menjelang, saat petasan dan kembang api mulai berhenti. Gue kasian sama dia. Dari sini gue menyimpulkan kalau, Item-adalah-kucing-genit-tapi-takut-sama-orang-takbiran-dan-kembang-api-serta-petasan.

Gue kepikiran untuk ngerjain dia. Gimanakah reaksinya kalau gue nyalain petasan depan mukanya?

Well, i'm done. xoxo,
Rizqa L.